Nama : Anne Karina Sekar
NPM : 10210903
Kelas : 3EA10
BAB I
Tema : Kepuasan Konsumen
Latar Belakang Masalah :
Pertumbuhan
ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan cukup pesat. Kebutuhan
konsumen pun akan semakin meningkat seiring perkembangan zaman. Seorang
konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi
kebutuhan dan memberi kepuasan. Pembelian ulang pun akan dilakukan apabila
pelangan (individual) mendapatkan kepuasan dalam pembelian.
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen tidak mudah
dinilai oleh produsen atau penyedia jasa, karena sifatnya yang abstrak dan
tidak berwujud. Penyebabnya pun sangat banyak. Untuk mempermudah pemahaman
kepuasan konsumen ini Schnaars mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya
sebagai berikut:
1. Harapan
Harapan terbentuk terlebih dahulu sebelum melakukan
pembelian. Komponen ini merupakan manfaat yang dicari konsumen tentang produk
atau jasa dalam melakukan tugasnya. Konsumen membentuk harapan ini berdasarkan
pengalaman dari penggunaan produk atau jasa tersebut, komunikasi dari mulut ke
mulut, aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan.
2. Hasil yang dicapai produk
atau jasa
Hasil yang dicapai produk atau jasa adalah produk atau jasa
dalam menjalankan tugasnya di dalam kenyataan atau dapat dikatakan merupakan
persepsi dari konsumen dalam mengukur hasil (kenyataan) yang dicapai oleh
produk atau jasa.
Kepuasan konsumen tercapai bila produk sesuai atau melebihi
harapan yang diinginkan konsumen, sedangkan ketidakpuasan tercapai bila produk
di bawah harapan yang dinginkan konsumen.
Produk yang melebihi atau kurang dari harapan konsumen
disebut diskonfirmasi positif dan diskonfirmasi negatif. Diskonfirmasi positif
terjadi bila performa produk ternyata melebihi apa yang diharapkan konsumen
sehingga terjadilah diskonfirmasi yang menyenangkan terhadap pengharapan
konsumen sebelumnya. Dan sebaliknya, diskonfirmasi negatif terjadi bila
performa produk kurang dari apa yang diharapkan konsumen sebelumnya dan terjadi
diskonfirmasi yang tidak menyenangkan.
Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli mempengaruhi tingkah
laku berikutnya. Konsumen yang tidak puas akan melakukan tindakan yang berbeda
dengan konsumen yang puas. Konsumen yang tidak puas akan mengurangi
ketidakcocokan dengan mengambil beberapa tindakan seperti menyampaikan protes
langsung kepada penjual, menyampaikan keluhan kepada lembaga pengaduan
konsumen, menyebarkan kesan jelek kepada teman-temannya perihal produk atau
perusahaan atau penjualnya sampai pada akhirnya menghentikan tindakan pembelian
produk dari perusahaan atau penjual yang bersangkutan.
Sumber :
http://artikel-manajemen.blogspot.com/2009/06/identifikasi-faktor-faktor-penyebab.html Budiarto,Teguh
(1993). Dasar-Dasar Pemasaran.
Jakarta: Penerbit Gunadarma.
Jurnal Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada
Ritel Hipermarket di Depok (Oleh : Raudhah Maria Ulfah, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar