Sabtu, 13 Oktober 2012

Metode Riset BAB I

TUGAS METODE RISET

Nama : Anne Karina Sekar 
NPM   : 10210903
Kelas : 3EA10


BAB I

Tema    :     Kepuasan Konsumen

Latar Belakang Masalah    : 

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan cukup pesat. Kebutuhan konsumen pun akan semakin meningkat seiring perkembangan zaman. Seorang konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan memberi kepuasan. Pembelian ulang pun akan dilakukan apabila pelangan (individual) mendapatkan kepuasan dalam pembelian.
            Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen tidak mudah dinilai oleh produsen atau penyedia jasa, karena sifatnya yang abstrak dan tidak berwujud. Penyebabnya pun sangat banyak. Untuk mempermudah pemahaman kepuasan konsumen ini Schnaars mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya sebagai berikut:

1. Harapan
Harapan terbentuk terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian. Komponen ini merupakan manfaat yang dicari konsumen tentang produk atau jasa dalam melakukan tugasnya. Konsumen membentuk harapan ini berdasarkan pengalaman dari penggunaan produk atau jasa tersebut, komunikasi dari mulut ke mulut, aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan.

2. Hasil yang dicapai produk atau jasa
Hasil yang dicapai produk atau jasa adalah produk atau jasa dalam menjalankan tugasnya di dalam kenyataan atau dapat dikatakan merupakan persepsi dari konsumen dalam mengukur hasil (kenyataan) yang dicapai oleh produk atau jasa.
Kepuasan konsumen tercapai bila produk sesuai atau melebihi harapan yang diinginkan konsumen, sedangkan ketidakpuasan tercapai bila produk di bawah harapan yang dinginkan konsumen.
Produk yang melebihi atau kurang dari harapan konsumen disebut diskonfirmasi positif dan diskonfirmasi negatif. Diskonfirmasi positif terjadi bila performa produk ternyata melebihi apa yang diharapkan konsumen sehingga terjadilah diskonfirmasi yang menyenangkan terhadap pengharapan konsumen sebelumnya. Dan sebaliknya, diskonfirmasi negatif terjadi bila performa produk kurang dari apa yang diharapkan konsumen sebelumnya dan terjadi diskonfirmasi yang tidak menyenangkan.

Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Konsumen yang tidak puas akan melakukan tindakan yang berbeda dengan konsumen yang puas. Konsumen yang tidak puas akan mengurangi ketidakcocokan dengan mengambil beberapa tindakan seperti menyampaikan protes langsung kepada penjual, menyampaikan keluhan kepada lembaga pengaduan konsumen, menyebarkan kesan jelek kepada teman-temannya perihal produk atau perusahaan atau penjualnya sampai pada akhirnya menghentikan tindakan pembelian produk dari perusahaan atau penjual yang bersangkutan.


Sumber :
http://artikel-manajemen.blogspot.com/2009/06/identifikasi-faktor-faktor-penyebab.html Budiarto,Teguh (1993). Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Penerbit Gunadarma.
            Jurnal Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket                        di Depok (Oleh : Raudhah Maria Ulfah, 2008)

Analisis Jurnal 3 : Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok



Analisis Jurnal Ilmiah Oleh      : ANNE KARINA SEKAR 
NPM                                            : 10210903
Kelas                                          : 3EA10

1. Judul 
Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Hipermarket di Depok.

   Pengarang    Raudhah Maria Ulfah
   Tahun            2008

2. Tema            Kepuasan Konsumen

3. Latar Belakang Masalah 

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan cukup pesat. Sektor ritel dan pusat perbelanjaan menunjukkan perkembangan signifikan serta memberikan kontribusi positif dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Pengusaha ritel bersaing dalam memperoleh simpati konsumen diantaranya dengan meningkatkan pelayanan guna mencapai kepuasan konsumen. Melihat banyaknya konsumen yang mempunyai keinginan dan kebutuhan beraneka ragam saat ini, membuat peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan tempat ritel modern di kota Depok, bisa dilihat ritel modern baru di Depok, misalnya Hypermart, Giant, Carrefour dan masih ada beberapa ritel modern yang lain.

4. Masalah 
 

1. Apakah kedua variabel tersebut memang mempunyai hubungan yang signifikan.
2 Jika terbukti hubungan (korelasi) signifikan, kemudian dapat diketahui bagaimana arah hubungan antara variabel dan seberapa kuat hubungan tersebut.
5. Tujuan 

     Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok dan ingin mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket di Depok.

6. Metodologi 

Data & Variabel

Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari responden yang
diambil melalui kuesioner yang disebarkan kepada konsumen hipermarket di Depok
pada bulan Mei – Agustus 2008

Zeithaml mengidentifikasi lima dimensi pokok dalam menentukan kualitas
jasa, yaitu sebagai berikut :
1. Keandalan (realibility), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai
dengan janji yang ditawarkan.
2. Daya tanggap (responsiveness), yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam
membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang
meliputi kesigapan dalam melayani konsumen, kecepatan menangani transaksi,
dan penanganan keluhan-keluhan konsumen.
3. Jaminan (assurance), meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap
produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam
memberi pelayanan, ketrampilan dalam memberi informasi, kemampuan dalam
memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan
kemampuan dalam menanamkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.
Dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan gabungan dari dimensi :
· Kompetensi (Competence), yaitu ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki
oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.
· Kesopanan (Courtessy), yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap para
karyawan.
· Kredibilitas (Credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi dan sebagainya.
4. Empati (empathy), yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan
kepada konsumen seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,
kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan konsumen, dan usaha
perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumennya.
Dimensi emphaty ini merupakan penggabungan dari dimensi :
· Akses (Access), meliputi kemudahan memanfaatkan jasa yang ditawarkan
perusahaan.
· Komunikasi (Communication), merupakan kemampuan melakukan
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada konsumen atau
memperoleh masukan dari konsumen.
· Pemahaman pada konsumen (Understanding the Customer), meliputi usaha
perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan
konsumen.
5. Bukti Fisik (Tangibles), meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan
tata letak ruangan dalam, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan
karyawan. (Umar, 2000:234-236).

Metode 
     Penulis menggunakan metode pengambilan populasi dan sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel random yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi. Mengingat besarnya populasi, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebesar 100 orang konsumen pada ritel hipermarket di Depok.

Model penelitian
     Yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis korelasi, dan analisis faktor dengan alat analisis SPSS versi 11. Uji validitas data berfungsi mengetahui derajat ketepatan data dari hasil pengukuran sampel dengan konsep pengukuran. Uji realibilitas adalah alat untuk mengetahui derajat kehandalan data dari hasil pengukuran sampel yang berguna untuk melihat konsistensi pengukuran.


7. Hasil

1. Analisis Korelasi Antar Variabel
Untuk melihat apakah ada hubungan antar variabel pembentuk kepuasan
konsumen pada ritel hipermarket di Depok dan memudahkan membuat hipotesis,
maka dilakukan dengan menggunakan Korelasi Pearson. Dengan melihat hasil analisis Pearson dengan membuat hipotesis dan pengambilan keputusan dari tiap–tiap korelasi menunjukkan bahwa hubungan korelasi antar komponen pembentuk kepuasan konsumen sangat dekat.
2. Analisis Faktor 

Komponen daya tanggap merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

8. Kesimpulan


Dari lima variabel yang telah diuji dan dianalisis dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel hipermarket
di Depok adalah signifikan.
2. Variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati mampu
membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
3. Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada
ritel hipermarket adalah variabel Daya Tanggap.

Analisis Jurnal 2 : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Mie Ayam Fajar Cabang Kelapa Dua


Analisis Jurnal Ilmiah Oleh   : ANNE KARINA SEKAR 
NPM                                            : 10210903
Kelas                                          : 3EA10

1. Judul 
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Mie Ayam     Fajar Cabang Kelapa Dua.
  Pengarang    Boby Hermawan, dkk.   
  Tahun            2012 
2. Tema            Kualitas Pelayanan & Kepuasan Konsumen 
3. Latar Belakang Masalah  
Di era globalisasi ini persaingan bisnis telah membuat berbagai perusahaan untuk berlomba merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Dalam hal ini salah satu sector yang masuk dalam dunia usaha adalah sector perdagangan. Khususnya perdagangan di bidang kuliner para penjual harus bisa menemukan berbagai strategi yang tepat untuk mencapai keunggulan yang kempetitif, dengan harapan bisa mempertahankan pasar dan memenangkan persaingan. Mie Ayam Fajar yang berada di jalan Akses UI Kelapa Dua ini selain mempunyai cita rasa mie ayam yang enak dan murah terjangkau, Mie Ayam Fajar ini juga mempunyai semua fasilitas yang disebutkan diatas. Ia memperhatikan semua hal dari yang terkecil sampai yang terbesar demi memuaskan konsumennya. Tak heran semakin hari pelanggan Mie Ayam Fajar ini semakin bertambah. 
4. Masalah   
     - Bagaimana Mie Ayam Fajar Cabang Kelapa Dua memberikan kualitas pelayanannya kepada pelanggan ?  - Apakah pelanggan puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh Mie Ayam Fajar Cabang Kelapa Dua ? 
5. Tujuan  
      Untuk menganalisa seberapa puas pelanggan dalam menerima kualitas pelayanan yang diberikan oleh Mie Ayam Fajar Cabang Kelapa Dua. 
6. Metodologi  
Data & Variabel

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan disusun oleh peneliti sendiri yang diperoleh melalui kuesioner,wawancara, atau observasi.  Dalam pengumpulan data primer, penghayatan peneliti terhadap objek yang diteliti merupakan faktor yang sangat penting, terutama untuk memperoleh informasi kualitatif yang melatarbelakangi data kuantitatif yang diperoleh.
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah variable bebas/independen (X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya/terpengaruhnya variable dependen (Umar, 2002:129) dan variabel terikat/dependen (Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2002:45). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Makanan, Tempat, kualitas pelayanan dan variabel terikatnya adalah Kepuasan konsumen.
Metode 
     Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Statistik deskriptif merupakan bidang ilmu statistika yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data suatu penelitian. 
Model penelitian
    Model penelitian yang digunakan penulis adalahpenelitian kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif dan survei yaitu suatu metode pengumpulan penyajian dan penganalisaan data, sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti dan menarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan

7. Hasil 
Pada penelitian digunakan 2 metode untuk menganalisa data primer yang telah diperoleh, yakni metode analisa deskriptif dan metode analisa statistik. Metode analisa deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang berupa kuesioner yang telah diperoleh dari responden penelitian. Sedangkan metode analisa statistik , selain untuk menguji uji validitas dan reabilitas dari kuesioner, metode analisa statistik juga digunakan untuk melakukan analisa regresi berganda.  
8. Kesimpulan dan Saran 
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 50 orang responden menyatakan baik (puas) terhadap pelayanan Mie Ayam Fajar cabang Kelapa Dua. Hal ini dapat dilihat bahwa antusias para pelanggan sangat tinggi akan kesadaran untuk makan di Mie Ayam Fajar cabang Kelapa Dua, Dengan begitu Mie Ayam Fajar cabang Kelapa Dua telah berusaha dan berhasil membuat para konsumen (pelanggan) merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan oleh Mie Ayam Fajar cabang Kelapa Dua.

Apabila Mie Ayam Fajar cabang Kelapa Dua ingin mendapat konsumen (pelanggan) yang banyak, harus selalu unggul dalam persaingan serta ingin selalu memberikan pelayanan yang memuaskan konsumen, maka Mie Ayam Fajar cabang Kelapa Dua harus terus memperhatikan kebutuhan yang selalu diinginkan oleh konsumen dan lebih meningkatkan pelayanan yang lebih maksimal lagi terutama pada jenis menu dan fasilitas serta keramah tamahan pelayanan.

Analisis Jurnal 1 : Analisa Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Jokers Coffee di Kampus Gunadarma Depok


Analisis Jurnal Ilmiah Oleh      : ANNE KARINA SEKAR 
NPM                                            : 10210903
Kelas                                          : 3EA10

1. Judul            Analisa Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Jokers Coffee
             di Kampus Gunadarma Depok.

   Pengarang    Karina Oktaviani
   Tahun            2011

2. Tema            
Kepuasan Konsumen

3. Latar Belakang Masalah 

Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan pesat, karena banyaknya bermunculan ide – ide kreatif dan inovatif dilingkungan kita. Seiring dengan tumbuhnya ide- ide tersebut maka konsep pemasaran pun ikut berkembang. Depok merupakan salah satu daerah yang cukup banyak memiliki gedung pendidikan seperti kampus. ini menjadi acuan bagi pengusaha UKM, salah satunya adalah jenis minuman Jokers coffe yang terbuat dari coffe, serbuk biscuit, biscuit gulung, susu, batu es dan air yang disajikan dengan kemasan yang menarik sehingga mengundang konsumen untuk mencobanya. Jokers Cofee oleh mahasiswa Gunadarma sudah bukan menjadi minuman asing lagi, kepopuleran minuman ini belum surut dari dimulainya usaha tersebut. Jenis usaha ini di kampus gunadarma sangat memberikan peluang yang besar. Hal ini dapat dilihat dari semakin ketatnya persaingan didunia bisnis UKM.

4. Masalah 
 

      -     Bagaimana besar pengaruh tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas produk?
      -    Apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen?

5. Tujuan 

      -  Untuk mengukur  tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas produk.
      - Untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif  terhadap loyalitas konsumen.

6. Metodologi 

Data & Variabel

Data yang digunakan untuk penelitian adalah data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara kepada narasumber yaitu penjaga jokers coffee serta pengisian kuesioner oleh responden.
Dengan jenis data yang digunakan yaitu :
1. Data kualitatif yaitu data non angka, berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan pada pendekatan teoritis dan penilaian logis.
2. Data kuantitatif yaitu data angka.

Variable yang digunakan :
- Variabel tidak bebas (Y) adalah tingkat kepuasan konsumen yang diperoleh dari faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi Jokers Coffee.
- Variable bebas (X) adalah faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi Jokers Coffee, atribut tersebut antara lain tingkat harga yang ditawarkan (x1) , banyaknya pilihan rasa (x2), bentuk kemasan (x3) dan kemudahan didapat (x4).

Metode 
     Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode statistika.

Model penelitian
     Jokers Coffee merupakan salah satu usaha franchise yang sedang naik daun, memiliki beberapa atribut yang langsung dapat dirasakan oleh konsumen sebagai faktor – faktor yang mendukung kepuasan konsumen antara lain  harga(x1) , pilihan rasa(x2), kemasan(x3) dan kemudahan didapat(x4).


7. Hasil

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk berlangganan di Jokers Coffee. Dari penelitian yang telah diamati terdapat beberapa faktor mengapa sebagian besar konsumen Jokers Coffee di daerah Depok, menjadi pelanggan tetap, antara lain sebagai berikut :
               
1.    Harga terjangkau.
2.    Banyak pilihan rasa.
3.    Kemasan.
4.    Mudah didapat.

8. Kesimpulan

Faktor-faktor yang menjadi pengaruh naiknya tingkat minat konsumen untuk mengkonsumsi Jokers Coffee, karena mereka beranggapan bahwa Jokers Coffee adalah minuman yang menyegarkan untuk dikonsumsi terlebih pada siang hari dengan berbagai pilihan rasa dan harga terjangkau. Umumnya kepuasan konsumen menjadi titik tolak besar kecilnya loyalitas pelanggan terhadap suatu produk ataupun jasa. Jokers Coffee menghadirkan sensasi Coffee Ice Blend yang dikemas modern dengan berbagai pilihan rasa dan harga yang terjangkau. Coffee adalah salah satu minuman yang hampir disukai oleh seluruh masyarakat.

Rabu, 10 Oktober 2012

Kebudayaan, Peradaban, dan Sistem Nilai Budaya


A.      KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari kata “budaya”. Budaya diserap dari bahasa Sanskerta “buddhayah” yaitu bentuk jamak dari “buddhi “ yang berarti budi atau akal.
Menurut pandangan Koentjaraningrat, kebudayaan itu memiliki 3 (tiga) wujud, yaitu :
1.       Keseluruhan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya yang berfungsi mengatur, mengendalikan dan memberi arah pada perbuatan manusia dalam masyarakat, yang disebut “adat tata kelakuan”.
2.       Keseluruhan aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, yang disebut “sistem sosial”. Sistem sosial terdiri dari rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat yang selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan, misalnya gotong royong dan kerja sama.
3.       Benda-benda hasil karya manusia yang disebut “kebudayaan fisik”, misalnya pabrik baja, candi Borobudur, pesawat udara, computer dan kain batik.  
  
Menurut Munandar Sulaiman (1992), kebudayaan dalam kaitannya dengan Ilmu Budaya Dasar adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insan, tercakup didalamnya usaha memanusiakan diri di dalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial.
Apabila dihubungkan dengan wujud kebudayaan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat, nilai-nilai insan (nilai etika) memiliki wujud terdapat pada poin a dan b, sedangkan nilai estetika terdapat pada poin c. Selain itu, disebut nilai-nilai etika karena menyangkut kelakuan dan perbuatan yang tidak sesuai dengan atau merendahkan martabat manusia, yang timbul adalah “masalah kemanusiaan”. Disebut nilai estetika karena menyangkut hasil karya manusia yang berguna dan menyenangkan serta mensejahterakan manusia. Apabila hasil karya manusia tidak berguna bahkan membunuh atau menghancurkan manusia, yang timbul adalah masalah budaya.

B.      PERADABAN
1.       Konsep Peradaban
Pada dasarnya semua manusia sebagai makhluk budaya, di muka bumi ini memiliki kesamaan dalam hal akal, nurani dan kehendak di dalam dirinya. Hal yang membedakannya adalah perwujudan budaya karena lingkungan yang berbeda menurut keadaan, waktu dan tempat.
Perwujudan dari budaya dilaksanakan dengan menekankan akal (ratio) semata-mata, dengan mengabaikan nurani yang berlainan dengan perwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan kehendak sebagai kesatuan yang utuh. Akibatnya timbullah pernyataan tentang “peradaban” (civilization) dan kebudayaan (culture).
Menurut pandangan Prof. Sutan Takdir Alisyahbana (1981), apabila perwujudan budaya penekanannya pada akal, maka akan timbul peradaban yang berbeda. Selain itu, akan timbul pernyataan bahwa ada peradaban tinggi dan ada peradaban rendah karena diukur dengan tingkat berpikir manusia. Sehingga, manusia yang mampu berpikir tinggi, dapat dikatakan mempunyai peradaban yang tinggi, tetapi bukan berkebudayaan tinggi. Contohnya ; orang Barat memiliki peradaban tinggi, karena kemampuan berpikirnya yang tinggi sedangkan kebudayaannya tidak tinggi.
Selanjutnya menurut beliau, apabila perwujudan budaya penekanannya pada ketiga unsure (akal, nurani dan kehendak) sebagai satu kesatuan yang utuh, akan timbul tingkat kebudayaan yang berbeda, sehingga timbul pula pernyataan bahwa ada kebudayaan yang tinggi dan ada kebudayaan rendah karena diukur dengan manfaatnya bagi manusia.  





2.       Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban
Menurut Koentjaraningrat, peradaban menekankan kepada 2 unsur, antara lain :
·         Unsure akal (tingkat berpikir), unsure ini lebih banyak diterapkan pada dunia Barat. Sehingga dikalangan orang barat, kemajuan dalam bidang IPTEK lebih dahulu dibandingkan dengan nurani.
·         Unsure nurani (perasaan/estetis), di dunia Timur unsure ini lebih banyak diterapkan karena lebih mengutamakan hati nurani (perasaan) dibanding dengan akal (ratio).

Sedangkan menurut Rohiman Notowidagdo (1996), dengan adanya perbedaan peradaban tersebut, sehingga seringkali terjadi disharmoni antara pikiran Barat dan Timur. Hal ini disebabkan karena pikiran Barat tentang Timur yang penuh dengan bayangan negative stereotip dan prasangka, akibatnya alam pikir Barat dan Timur tidak akan pernah bertemu. Sebaliknya menurut Timur, Barat digambarkan sebagai materialisme, kapitalisme, rasionalisme, dinamisme, saintisme, positivisme, dan sekularisme. Dan masih banyak lagi perbedaan yang timbul dari implementasi peradaban ini menurut beliau. Perbedaan – perbedaan tersebut menimbulkan pandangan hidup yang berbeda antara Barat dan Timur, dan sulit untuk menemukan jalan keluarnya karena memang didasari oleh peradaban yang berbeda pula.

3.       Nilai manfaat
Apabila kebudayaan dipandang dari sisi manfaatnya bagi umat manusia (national utility), jelaslah tidak akan sama manfaat antara kebudayaan bangsa yang satu dengan kebudayaan bangsa yang lain. Manusia adalah makhluk yang sama antara satu dengan yang lain, tetapi dari sisi penerapan kebudayaannya adalah berbeda. 
Dari segi penerapan kebudayaan yang berbeda antara satu dengan yang lain tersebut, akan melahirkan suatu penilaian/pertimbangan. Menilai artinya memberikan pertimbangan untuk menentukan sesuatu yang berguna ataupun tidak, baik ataupun buruk, benar ataupun salah. Hasil dari penilaian disebut nilai (value).

C.      SISTEM NILAI BUDAYA
1.       Konsep Nilai dan Sistem Budaya
Menurut “Munandar Soelaiman” nilai adalah :
a)      Segala sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subjek (Perry, 1954)
b)      Segala sesuatu tentang yang baik dan buruk (Pepper, 1958)
c)       Perasaan tentang apa yang diinginkan ataupun yang tidak diinginkan, atatu tentang apa yang boleh atau tidak boleh (Alvin R. Bertrand, 1987).
Konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat membentuk suatu system nilai budaya. System nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi sifat manusia dalam tingkatan yang paling abstrak. System tata kelakuan lain yang tingkatnya lebih konkret, seperti peraturan, hukum, dan norma-norma semuanya berpedoman pada system nilai budaya tersebut.
2.       Pengembangan System Nilai Budaya
Menurut Kluckhohn dalam Koentjaraningrat, 1982, ada lima masalah pokok dalam kehidupan manusia, antara lain :
a)      Hidup Manusia (MH),
b)      Karya Manusia (MK),
c)       Kedudukan manusia dalam ruang waktu (MW),
d)      Hubungan manusia dengan alam (MA),
e)      Hubungan manusia dengan sesama (MM).
System nilai budaya yang berorientasi pada 5 (lima) masalah pokok ini dapat dikembangkan dan dijabarkan menjadi beberapa kelompok bahasan dalam Ilmu Sosial Budaya Dasar, seperti manusia dan kebutuhan, kebudayaan dan peradaban, system nilai budaya, perubahan system nilai budaya, keluarga sehat dan sejahtera, kelompok social budaya, manusia dan pandangan hidup, manusia dan tanggung jawab, dan lain-lain.

Sumber : http://ramdanbuhang.blogspot.com/2011/04/lingkup-kajian-dan-tujuan-ilmu-sosial.html

Strategi Pemasaran Produk Baru

Memasarkan produk baru memang tidak mudah, apalagi jika produk tersebut belum dikenal masyarakat. Dibutuhkan modal atau biaya pemasaran yang cukup besar, serta perjuangan dan strategi pemasaran khusus agar produk tersebut mengena dihati konsumen.
Selain bagaimana caranya menarik minat konsumen, para pemula juga harus menghadapi persaingan bisnis dari pengusaha lain yang telah memasarkan produk terlebih dulu.
Hal ini menjadi tantangan yang cukup besar, bagi para pelaku usaha. Sebab untuk berhasil memasuki sebuah pasar, mereka harus memiliki strategi untuk menarik minat konsumen. Sebaiknya ciptakan produk yang memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan produk lainnya. Sehingga konsumen bisa tertarik dan mengenali produk baru yang Anda tawarkan.
Disamping menciptakan produk yang lebih unggul, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengenalkan konsumen pada produk baru, antara lain sebagai berikut :
  • Lakukan riset pasar, untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar sebuah produk. Jika hasil penelitian menunjukan hasil yang cukup positif, maka Anda tidak perlu ragu lagi untuk memasarkan produk baru tersebut. Namun bila riset menunjukan kurangnya minat dari konsumen, sebaiknya lakukan evaluasi dan berikan nilai lebih pada produk Anda. Sehingga produk tersebut mudah diterima oleh pasar.
  • Jeli terhadap kebutuhan konsumen. Mencoba pasar baru dengan menawarkan produk yang dibutuhkan konsumen, merupakan salah satustrategi pemasaran yang sangat ampuh untuk menarik minat konsumen. Karena dengan adanya kebutuhan tersebut, daya beli konsumen akan semakin meningkat. Termasuk daya beli terhadap produk baru yang memberikan solusi untuk masalah mereka.
  • Buat kegiatan promosi yang efektif. Kegiatan promosi menjadi hal yang sangat penting untuk mengenalkan produk baru, setidaknya perhatikan faktor pendukung STP (segmentation, targeting, positioning)  danmarketing mix (produk, price, place dan promotion). Ini dimaksudkan agar kegiatan promosi yang dilakukan sesuai dengan target pasar yang telah ditentukan. Strategi promosi yang dapat dilakukan antara lain menjaga kualitas produk, menawarkan harga yang bersaing, memilihlokasi usaha yang strategis, memberikan bonus atau potongan harga pada saat launching produk.
  • Selanjutnya berikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen. Karena pelayanan yang baik, menjadi salah satu faktor pendukung untuk menciptakan produk yang berkualitas. Semakin baik pelayanan yang Anda berikan, maka semakin luas pula pasar Anda. Begitu juga sebaliknya jika pelayanan yang Anda berikan buruk, konsumen pun akan begitu cepat meninggalkan produk Anda.
Strategi pemasaran bagi produk baru, juga berpengaruh besar terhadap penjualan produk. Sebab kesan pertama yang diperoleh konsumen dari sebuah produk baru, akan menentukan penilaian mereka terhadap image produk tersebut.
Sumber : http://bisnisukm.com

Strategi Pemasaran Online


Strategi Pemasaran Internet adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai produk barang atau jasa dalam kaitannya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui media internet.
Secara garis besar strategi pemasaran online dapat dibagi menjadi 6 langkah, yang bisa disingkat menjadi SISTEM :
  1. S – Search and research. Melakukan proses pencarian dan riset ceruk pasar dan kompetitor Anda.
  2. I – Initiate strategy. Tentukan sistem dan strategi yang akan dipergunakan untuk menjangkau prospek dan pelanggan.
  3. S – Start content engine. Pergunakan berbagai konten untuk menarik orang kepada bisnis Anda.
  4. T – Traffic. Mendatangkan pengunjung ke situs Anda.
  5. E – Embrace relationship. Bina hubungan dengan pelanggan melalui berbagai kanal.
  6. M – Money. Strategi mendatangkan pendapatan dan keuntungan.
Berikut penjelasan langkah demi langkah termasuk beberapa sumber daya yang dapat Anda pergunakan bila ingin menggali lebih dalam.
1. S – Search and Research
Memiliki toko online tanpa mengerti untuk apa toko itu dipakai tidak akan banyak bermanfaat. Mengapa? Karena kompetitor segera akan menjadi lawan yang pelik dengan persaingan yang tinggi. Metode terbaik untuk sukses dalam suatu ceruk pasar adalah melakukan riset di mana Anda:
  • Bisa menemukan prospek dan pembeli yang tertarik dengan produk maupun jasa yang Anda tawarkan.
  • Dapat memberikan nilai tambah dalam bentuk pengetahuan maupun layanan.
  • Dengan efisien dapat menjangkau pasar atau bekerjasama dengan pemain yang ada.
I – Initiate Strategy
Situs web atau membuka toko online merupakan bagian terpenting dalam strategi pemasaran online. Banyak situs web yang menyediakan sarana buka toko yang gratis yang bisa Anda manfaatkan. Selain fitur gratis yang diberikan oleh penyedia web tentu biasanya ada juga fitur premium atau berbayar. Untuk memperoleh peluang lebih besar mendapatkan pengunjung atau calon pembeli produk barang atau jasa Anda, Anda bisa mencoba dengan bergabung dengan fitur premium tersebut, tentu banyak sekali keuntungan yang akan Anda peroleh dari pada menjadi reguler member karena Anda akan mendapatkan prioritas-prioritas dari web penyedia Toko Online tersebut.
3. S – Start Content Engine
Konten masih merupakan materi penting dalam strategi pemasaran online. Mengapa? Karena semua orang ketika berselancar di dunia maya, mereka mencari konten dalam satu bentuk atau lainnya.
Strategi membuat konten tidak serumit yang dibayangkan kebanyakan orang. Dengan cara yang benar, Anda juga dapat memenuhi situs dengan konten yang diinginkan pemirsa. Hal ini memungkinkan terjadinya penjualan tanpa harus menjual. Suatu konsep yang mungkin kontroversial bagi Anda karena pelanggan dan klien yang datang mencari Anda, dan bukan sebaliknya. Strategi pemasaran Internet ini dinamakan content marketing. Penulisan judul dan deskripsi produk juga termasuk Content Marketing.
Tentang bagaimana rahasia menulis judul dan deskripsi produk yang menjual, Anda bisa mendownload di http://blog.bursamuslim.com/download. Sedangkan untuk content marketing selanjutnya akan dibahas pada newsletter edisi selanjutnya Insya Allah.
4. T – Traffic
Beberapa strategi yang populer untuk meningkatkan traffic Anda :
  • Search Engine Optimization(SEO). Ilmu, teknik dan proses memposisikan halaman situs web Anda di posisi yang tinggi di halaman pencarian untuk kata kunci yang dipakai prospek dan pelanggan Anda.
  • Pay per click atau bayar / biaya per klik. Sistem periklanan yang diterapkan di Google salah satunya, di mana setiap kali iklan Anda diklik, Anda membayar sejumlah uang. Strategi ini bekerja dengan baik untuk eksperimen dan jika Anda telah memiliki proses penjualan yang baik.
  • Media Buying. Meliputi pembelian iklan untuk ditampilkan pada berbagai situs. Strategi ini dapat dikombinasikan sekaligus dengan teknik pemasaran di dunia nyata dalam bentuk pembelian iklan di radio, televisi dan media cetak.
  • Social Media. Strategi ini naik daun pada beberapa tahun belakangan ini. Pada dasarnya ia meliputi interaksi langsung dengan pemirsa, prospek dan konsumen di situs media sosial.
  • Email Marketing. Mempergunakan email sebagai sarana komunikasi menjangkau pemirsa. Dengan konten yang baik akan dapat menarik pengunjung kembali ke situs Anda berulang kali. 
5. E – Embrace relationship.
Sebagaimana indahnya situs Anda tidak akan mengubah kenyataan bahwa sebagian orang tidak akan membeli pada saat kunjungan pertama. Mungkin mereka belum yakin. Prospek Anda mungkin ingin mencari informasi dari situs lain. Atau mereka masih dalam tahap perencanaan sehingga pilihan belum diputuskan.
Itulah sebabnya diperlukan suatu metode agar dapat merangkul dan menuntun mereka melalui suatu proses. Jika Anda dapat membuktikan bahwa Anda memahami apa yang mereka lalui, mendemonstrasikan bahwa Anda sanggup membantu mereka atau memiliki tawaran terbaik yang mereka cari, maka pada saat mereka siap nantinya… dapat Anda tebak siapa yang mereka ingat. Dan tebak ke mana uang mereka akan mengalir?
Website tidak dapat melakukan semua tugas dengan baik. Oleh sebab itu dibutuhkan email sebagai sarana komunikasi. Ada sistem yang mengizinkan Anda mengumpulkan nama dan alamat email prospek dan mengirimkan mereka informasi-informasi dengan teratur. Jadi tidak perlu kuatir bila suatu saat Anda akan memiliki seratus ribu bahkan sejuta orang dalam daftar prospek Anda, semuanya dapat ditangani dengan sistematis.
Alternatif sarana yang dapat digunakan untuk membangun hubungan dengan prospek adalah media sosial. Di Facebook, Anda dapat berkomunikasi secara hampir real-time dengan mereka, berinteraksi, meminta pendapat, memberikan tips dan bahkan mengirimkan promosi dan informasi produk baru.
Kedua teknik di atas sangat berbeda implementasinya, tapi inti pemakaiannya sama.
Bila Anda belum yakin harus dengan strategi ini, ketahuilah bahwa biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru sampai lima kali dari biaya untuk mendapatkan penjualan dari pelangga yang telah ada. Pelanggan yang pernah membeli selalu akan mengingat Anda selagi ada kesempatan, bila pengalaman yang Anda berikan baik.
Email dan media sosial adalah dua sarana ataupun kanal yang juga dapat Anda pergunakan untuk tujuan ini.
6. M – Money
Semua langkah di atas tujuannya adalah mendatangkan pendapatan yang menguntungkan. Semua proses di atas harus Anda lalui bila ingin sampai pada tahap ini. Uang tidak akan berpindah tangan kecuali Anda dapat mencari pelanggan dan memberikan sesuatu yang bernilai sebagai gantinya.
Setelah memiliki pengunjung dan menghasilkan penjualan, salah satu langkah yang harus Anda lakukan adalah optimasi proses sehingga taraf konversi seseorang dari pengunjung ke prospek dan prospek ke pelanggan semakin tinggi. Jika awalnya dari 200 orang 1 membeli dan Anda meningkatkannya menjadi 1 pembeli setiap 100 orang, maka teorinya, keuntungan Anda berlipat ganda.
Jadi, sampai ke langkah ini bukan berarti akhir dari kesemuanya. Seperti halnya bisnis, semua merupakan proses yang terus dilakukan, dan berpotensi dikembangkan dan dimajukan.
Sumber : http://blog.bursamuslim.com